Merubah kebiasaan menggunakan deterjen atau produk household pembersih komersil yang terbuat dari bahan kimia berkemasan plastik kemudian beralih ke alternatif yang alami dan ramah lingkungan bisa menjadi langkah untuk kamu yang ingin menerapkan sustainable living.
Mengapa kamu harus berganti ke alternatif yang lebih ramah lingkungan ?
- Carbon footprint yang dihasilkan tinggi
Tahukah kamu bahwa detergen yang selama ini kita gunakan untuk mencuci pakaian sebenarnya merupakan hasil turunan dari penyulingan minyak bumi dengan tambahan beberapa bahan kimia, bahan pewarna, dan bahan pewangi ? Semakin kompleks komposisi dan proses pembuatan dari sebuah produk (menghitung berapa energi yang dibutuhkan dan sumber daya yang dipakai) maka semakin besar karbon emisi yang dihasilkan oleh suatu produk. - Limbah dari detergen merusak lingkungan (tanah & air)
Tidak sedikit deterjen yang mengandung ABS (alkyl benzene sulphonate) dan microbeads (plastic) yang sangat sulit dirusak oleh mikroorganisme (nonbiodegradable) di tanah sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan mengganggu keberlangsungan hidup di aliran air yang tercemar. - Memiliki efek terhadap kesehatan.
Dengan kandungan senyawa artificial yang bisa saja terhirup atau tertinggal dalam pakaian sehingga dapat masuk kedalam tubuh melalui kulit, atau lebih parahnya terminum karna telah mencemari air. Detergen jika memiliki kandungannya seperti 1,4-Dioxane, akan bersifat karsinogen yang dapat menyebabkan kanker atau tumor juga beberapa penyakit lainnya (read following article). - Tidak perlu diragukan lagi, tidak lepas dari kemasan plastik.
Di Indonesia, dengan minimnya fasilitas recycling, menghindari dan mengurangi produk dengan kemasan plastik adalah pilihan terbaik.
Nah mengetahui dampak negatif dari detergen / produk pembersih kimiawi tadi, beberapa bulan kebelakang Gumi sudah beralih menggunakan Lerak (soapnut) untuk membersihkan perabotan rumah, piring juga pakaian.
Apa itu lerak ?

Lerak (sapindus) atau banyak disebut sebagai soap nut / soap berries adalah tumbuhan yang buahnya dapat digunakan sebagai sabun alami dikarnakan kandungan saponin, agen surfactant, yang menghasilkan busa ketika digosokan dengan air. Lerak banyak digunakan oleh orang pada jaman dulu termasuk di Lombok untuk mandi dan mencuci. Lerak juga digunakan untuk mencuci batik dan bahkan emas / perak. Pohon lerak berukuran 10–50 m dan dipanen saat berusia 10–15 tahun. Namun sayang, saat kami berkeliling di beberapa daerah di Lombok, dikarnakan warga sudah beralih ke deterjen dan sabun komersil, banyak pohon lerak yang ditebang dan dijadikan pondasi rumah.
Mengapa harus lerak ?
- Saponin pada lerak memiliki peran sebagai agen antimicrobial & antifungal yang mencegah pertumbuhan microba serta jamur.
- Alami, organic dan biodegrable. Limbah dari lerak bisa di kompos.
- Less carbon footprint (tidak diproses terlalu lama dan bisa didapat tanpa packaging).
- Hypoallergenic, aman bagi kulit sensitif, beberapa refernsi juga menyebutkan lerak pada jaman dulu digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi masalah kulit.
- Practically, tidak membuat kulit kamu kasar, mudah dibilas dan saat di rendam pada waktu yang lama tidak akan berbau tidak sedap seperti saat menggunakan detergen komersil. Selain itu, tidak merusak serat bajumu.
- Kandungan alkaloid beracun biji lerak juga berpotensi sebagai pengusir serangga sehingga tidak dibutuhkan pestisida dalam pembudidayaannya.
Bagaimana cara menggunakan lerak ?
Untuk kebutuhan household, buah lerak dapat digunakan sebagai :
- deterjen pakaian,
- sabun cuci piring,
- pembersih lantai / wastafel / kamar mandi,
- sabun cuci tangan,
- sampo,
- biopeptisida.

Lerak bisa digunakan sebanyak 4–10 kali penggunaan tergantung temperatur dari air yang digunakan (see the picture above). Ada 2 cara yang bisa kamu gunakan yaitu dengan merebusnya atau jika kamu menggunakan mesin cuci just simply masukan buah lerak ke dalam tas kain bersama cucianmu.
Langkah pembuatan:
- Gunakan buah lerak dan air dengan perbandingan 1:4, misal lerak 1 jar/ mangkuk dan air 4 jar/mangkuk.
- Masukan ke dalam panci lalu direbus selama 30 menit, tutup panci atau aduk beberapa selang waktu agar busa saat perebusan tidak meluber.
- Tiriskan kemudian masukan kedalam tempat sabunmu (botol/jar).
- Saat digunakan sabunnya memang tidak terlalu banyak namun cukup ampuh untuk membersihkan noda, ditambah dengan wanginya yang manis membuat pakaian kamu terasa bersih 🙂


Nah cukup mudahkan pembuatannya, yuk mulai beralih ke lerak 🙂
Selain cairan sabun lerak ini, kamu bisa mengunjungi tulisan kami tentang eco-enzym yang bisa menjadi alternatif cairan pembersih natural lainnya di sini.
2,080 total views