Ecobrick diartikan dalam bahasa Indonesia adalah bata yang ramah lingkungan. Ecobrick dibuat dari botol plastik yang diisi dengan potongan plastik kemasan sampai padat, bata ramah lingkungan ini bisa digunakan sebagai bahan furniture seperti meja dan kursi, atau dinding rumah lho. Personally, ecobrick juga bisa menjadi solusi bagi kamu yang bingung untuk mengolah plastik jika kamu terlanjur memiliki sampah plastik di rumah visit.
Ecobrick Dapat Berkontribusi Mengurangi Limbah Plastik Sekali Pakai
Menurut Direktur Jendral Pengelolan Sampah, Limbah, dan B3 (Bahan Bebahaya dan Beracun) dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Tuti Hendrawati Mintarsih, menyebut total jumlah sampah Indonesia di 2019 akan mencapai 68 juta ton, dan sampah plastik mencapai angka 9,52 juta ton atau 14 persen dari total sampah yang ada.
Melihat peningkatan volume sampah yang makin lama makin meningkat, ecobrick sendiri merupakan salah satu upaya pemanfaatan sampah plastik yang sulit terdaur ulang secara alami. Apalagi jika setiap keluarga di sebuah komunitas membuat ecobrick.

Jenis botol yang bisa digunakan untuk membuat Ecobrick
Semua botol plastik bisa, akan tetapi botol ukuran 600 ml yang ideal untuk digunakan. Tidak lupa untuk menyiapkan sampah non-organic & non-biologi (sampah plastik), gunting serta kayu/tongkat untuk memadatkan sampah plastik ke dalam botol.

Cara membuat Ecobrick
- Pertama-tama simpan dan pisahkan sampah yang berbahan plastik seperti kantong kresek, pembungkus plastik, steorofoam dan sedotan plastik. Perlu diperhatikan juga hal yang tidak boleh dimasukkan dalam botol ecobrick adalah kaca, kertas, besi dan sampah yang bisa terurai.
- Selanjutnya, sediakan wadah botol air minum ukuran 600 ml serta harus ada tutup botolnya, lalu gunakan stick untuk memasukan sampah plastik yang sudah di potong menjadi ukuran lebih kecil ke dalam botol air minum. Untuk lapisan pertama biasanya plastik yang lebih halus di masukan terlebih dahulu hingga ketinggian 2 jari dari bawah botol.
- Setelah itu, plastik secara sedikit demi sedikit di tekan hingga padat sehingga ecobrick mencapai berat 250 gr. Ketika sampah sudah penuh terisi di dalam botol, tutup kembali botol tersebut. Biasanya 1 botol baru terisi hingga bermingu-minggu / bulanan tergantung banyak sampah plastik yang kamu hasilkan sehari-harinya.
4. Setelah ecobrick jadi, kamu bisa berkreasi bersama keluarga untuk membuat furnitur atau cari komunitas/organisasi yang mengumpulkan ecobrick seperti bank sampah/earth hour karna beberapa organisasi mengumpulkan ecobrick sebagai bahan membuat sekolah / bangunan dalam project sosialnya. Kamu juga bisa mengunjungi website global ecobrick alliance : gobrick.com untuk mengetahui komunitas ecobrick di daerah kamu (dengan menjadi member kamu juga bisa mengikuti pelatihan / menuka ecobrick kamu dengan brikcoins).

Catatan :
- Walaupun terlihat mudah, namun pada proses pembuatannya ada beberapa hal yang perlu diketahui yaitu botol harus dalam keadaan bersih dan kering, sampah plastik pun harus dalam keadaan bersih dan kering untuk menghindari bau tidak sedap dan tumbuhnya bakteri di dalam botol ecobrick.
- Ketika botol sudah penuh, putar dan tekan-tekan tongkat dan pastikan bahwa isinya padat dan merata di seluruh botol. Ini membantu memastikan bahwa botol tidak memiliki rongga dan memiliki sifat padat yang mirip dengan balok beton. Untuk menguji kepadatan, kita bisa menekan botol dari luar.
Ecobrick yang baik adalah saat botol tidak akan kempes dan tidak mengeluarkan bunyi ketika ditekan.
Source: https://www.zerowaste.id/waste/ecobricks/
1,443 total views